SIMALUNGUN, KOMPAS.TV - Dokter forensik mengungkap, tak ada tanda kekerasan dari hasil autopsi pelajar SMP di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, yang tewas dengan kepala terbungkus plastik.
Namun, dokter juga masih menunggu hasil laboratorium dari pemeriksaan visum luar untuk hasil lebih konkret.
Tim forensik Rumah Sakit Umum Daerah Djamein Saragih, Kota Pematangsiantar, mengungkap hasil autopsi dan hasil visum nantinya diserahkan ke polisi.
Tim RSUD Djamein Saragih menyebut polisi lebih berwenang untuk menyimpulkan penyebab kematian pelajar berusia 14 tahun tersebut yang ditemukan tewas di kamarnya, Rabu (6/8/2025) lalu.
Sebelumnya, temuan jenazah pelajar SMP dengan kepala terbungkus plastik itu berawal dari ibu korban yang meminta pamannya mengecek korban yang seharian tak bisa dihubungi.
Pintu kamar dalam keadaan terkunci. Saat pintu didobrak, paman korban melihat keponakannya sudah tak bernyawa, dengan kondisi kepala terbungkus plastik dan tangan terikat di tempat tidur.
Sementara itu, polisi telah memeriksa sejumlah saksi, di antaranya keluarga dan teman sekolah korban.
Polisi belum memeriksa ibu korban karena masih syok atas kematian putranya.
Polisi pun mengungkap tak ada barang korban yang hilang dari hasil olah TKP sementara di rumah korban.
Baca Juga Buntut 4 Pelajar Tewas Terseret Ombak, Orangtua Minta Kegiatan Luar Sekolah Dievaluasi di https://www.kompas.tv/regional/570945/buntut-4-pelajar-tewas-terseret-ombak-orangtua-minta-kegiatan-luar-sekolah-dievaluasi
#pelajartewas #siswatewas #smp #jenazah
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/610368/pelajar-smp-tewas-kepala-terbungkus-plastik-forensik-tak-ada-tanda-kekerasan-sapa-malam
